Setelah melahirkan anak pertama yang bernama Tia Amanda, Bapak Ibnu dan keluarga menggelar tasyakuran aqiqah. Aqiqah itu digelar dikediamannya di Desa Sugiraya Kec. Babat Toman.
Prosesi aqiqah dibuka dengan doa dan pengajian yang dihadiri keluarga dan masyarakat setempat. Disamping itu, beberapa anak yatim dari panti asuhan terdekat juga menjadi undangan dalam prosesi aqiqah tersebut. Pembacaan maulid berzanzi yang selama ini dilaksanakan oleh kelompok pengajian bapak-bapak, kali ini dibacakan oleh santri dari Pondok Pesantren Nurul Huda Kasmaran.
Hari ini prosesi aqiqah ngaji berdoa, buat kesejahteraan anak pertama kami. Sederhana saja," ujar Ibnu. Minggu, 16 Februari 2020.
Lebih lanjut, Ibnu mengatakan dalam pembacaan maulid berzanzi yang dibacakan oleh santri dari Pondok Pesantren Nurul Huda Kasmaran, kami sekeluarga sangat bersyukur dan bangga diusia seperti mereka bisa dan berani untuk tampil ditengah masyarakat. Semoga kelak anak kami ini bisa seperti mereka.
Hal yang sama juga ditegaskan oleh Ibu Euis Mudiah, S.Pd.I., sebagai pengasuh di Pondok Pesantren Nurul Huda Kasmaran. Santri harus optimis dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.
"Sudah bukan zamannya, menjadi santri yang minder. Santri telah membuktikan mampu berbuat dan turun langsung ditengah-tengah masyarakat," jelas Euis Mudiah.
"Santri tersebut diataranya merupakan siswa/i MTs dan MA Nurul Huda Kasmaran," terangnya.
"Selain itu ada 4 sekolah formal yaitu Paud, MTs, MA dan Sekolah Menegah Kejuruan,"tambahnya
"Selain itu ada 4 sekolah formal yaitu Paud, MTs, MA dan Sekolah Menegah Kejuruan,"tambahnya
Ibnu dan istri berharap kebaikan dengan doa-doa yang telah diucapkan untuk anak mereka. "Mudah-mudahan menjadi anak yang sholeha, mendapat kebaikan dikehidupan, berbakti kepada orang tua dan menjadi penyejuk untuk kedua orang tuanya, amiin," ucap Ibnu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar